Ketika mendengar “Dosen Penguji” sepertinya sudah horor sekali ya. Yang terlintas di kepala kita dosen penguji itu mukanya serem, galak, suka membantai, mencari-cari kesalahan kita, sepertinya sudah tidak ada senyum manis diraut mukanya. Karna sidang skripsi/tesis tidak hanya sekedar ujian untuk mendapakan gelar sarjana atau master atau mungkin doctoral saja, tapi disitu juga ada yang namanya ujian mental. So, bagaimana tipe dosen penguji skripsi/tesis kamu?
Tipe dosen penguji saya baik waktu sidang skripsi atau tesis bermacam-macam sih, tapi karna saya sebelumnya sudah mencari tau karakter dosen penguji dan sering ikut sidang terbukan dari temen-temen jadi sudah mulai kenal karakter mereka satu per satu.
Pada umumnya dosen penguji itu memiliki tingakt kecendurang yang sama, yaitu “Malas membaca”, kenapa? Karena tidak mungkin membaca skripsi/tesis setebal itu, dan itu tidak hanya satu atau dua skripsi/tesis, apalagi menjelang akhir jadwal wisuda,mau sidang aja antrinya,,kaya antri sembako. Beneran, dulu waktu saya S2, mau sidang tesis aja antri hampir 3 mingguan, temen saya malah 1,5 bulan lho karna sudah menjelang waktu periode wisuda, namun untungnya (lagi-lagi beruntung) dosen pembimbing saya adalah seorang kaprodi dan sangat mengerti dengan mahasiswanya, ketika saya curhat dengan beliau, belia langsung sigap mengurus ke bagian akademik dan mengatur jadwal sidang buat saya, akhirnya tidak ada seminggu dari daftar ujian, langsung dapat jadwal. Terimakasih ya Prof. Itu bagi yang beruntung, bagi yang tidak ya wasalam nunggu wisuda periode berikutnya.
Saya sendiri mungkin kalo jadi dosen penguji juga tidak sempet membaca detail skripsi/tesis setebal itu. Tapi walaupun tidak membaca, kenapa dosen penguji tetap bisa mencari celah kesalahn kita guys, kenapa? Karna satu guys “PENGALAMAN”. Ya, mereka menang pengalaman guys, saking seringnya nguji mahasiswa, jadi mereka paham/hafal tipe kesalahn yang sering dilakukan mahasiswa. Karna mahasiswa juga memliki kecenderungan untuk mengulangi kesalahn yang sama. Maka kalian harus paham betul setiap karakter penguji kamu
Karna karakter setiap individu berbeda-beda, maka tipe dosen penguji sidang skripsi/tesis pun juga berbeda. Pada umumnya karakter dosen penguji tidak jauh berbeda dengan karakter dosen tersebut saat mengajar. Namun tak sedikit pula yang memilki karakter berbeda atau bertolak belakang ketika mengajar di kelas dengan saat menjadi dosen penguji skripsi/tesis.
Contohnya, dulu waktu jaman S1 ada salah satu dosen saya yang sangat care dengan mahasiswa saat di kelas maupun di luar kelas, enak banget lah, sampai dalam hati saya berkeinginan besok kalo dapat dosen pembimbing / penguji mau dosen itu aja. Namun ketika share ama temen, ternyata banyak yang mengatakan kalo dosen tersebut berbeda saat jadi dosen pembimbing/penguji dengan saat di kelas. So kalian harus jeli ya guys dalam mengenali wajah penguji kalian.
Ok guys, nih dia beberapa tipe dosen penguji sidang skripsi/tesis kalian.
- Perfectionist
Pada umumnya tipe penguji yang perfectionist seperti ini akan cenderung lebih detail saat mengoreksi draf penelitian kita. Dari yang sepele seperti tata tulis, kalimat, paragraph ampe yang simpulan dikupas habis. Selain itu pertanyaan yang disampaikan saat sidang skripsi/tesis akan cenderung mencari celah kelemahan tulisan kita.
- Killer
Denger kata “killer” aja udah horror apalagi ni dosen killer jadi dosen penguji kita haduhh..tambah parno kan. Kuliah dengan dosen killer aja rasanya sudah tegang apalagi jadi dosen penguji kita, “sakitnya tu di sini”. Tapi tenang saja, keep calm and cooling down, yang jelas kalo dapat dosen penguji seperti ini kuasai materi skripsi kalian Guys. Fokus pada hal-hal yang ditanyakan, jangan melebar dari apa yang ditanyakan, karna itu bisa membuka celah bagi beliau untuk mematahkan kita.
- Teoritis
Nah biasanya dosen penguji yang teoritis seperti ini yang sering ditanyakan tak jauh dari landasan teoritisnya. Dulu teman saya ada yang dapat dosen tipe seperti ini. Benar saja pas sidang skripsi yang ditanyakn hanya seputar landasan teoritisnya. Kuncinya menghadapi dosen penguji tipe teoritis yaitu pahami betul setiap teori yang kalian tulis. Perhatikan betul kalimat yang digunakan, karna mahasiswa suka nulis dengan kalimat panjang lebar (biar kelihatan banyak) tapi malah jadi pernyataan yang ambigu sehingga memancing pertanyaan dosen penguji.
- Kepustakawan
Baru denger ya? ada lho tipe dosen penguji yang seperti ini. Biasanya tipe dosen penguji yang seperti ini suka mencocokkan kutipan atau footnote yang ada di penelitian kita dengan daftar pustaka yang tercantum sebagai bahan celah untuk membantai kita. Melihat apakah judul buku, pengarang, halaman, tahun terbit, dsb-nya sama atau tidak; dan ketika ketahuan berbeda dengan yang ada di daftar pustaka, habislah kita, jangan sampai kita mendapat gelar “PLAGIATOR” ya guys!
- Abstrak
Kenapa saya sebut abstrak?karna dosen penguji yang abstrak seperti ini memang abstrak, susah diterka sesuai dengan namanya. Biasanya dosen penguji abstrak seperti ini suka nanya hal-hal yang diluar dari apa yang kita tulis. Kadang ada sangkut pautnya dengan mata kuliah yang kita ambil, atau mungkin berkaitan dengan mata kuliah beliau, bahkan ada yang nanya diluar topik ujian alias ke kehidupan pribadi, pokoknya tak terduga.
Lalu bagaimana caranya bisa tau tipe dosen penguji kita? Yang jelas seringlah ikut sidang skripsi temen kalian, atau share pengamalan dengan mereka yang sudah menjalani sidang skripsi/tesis. Selain itu pelajari tipe-tipe pertanyaan yang sering dilontarkan oleh penguji.
Baca juga : “Tips & Triks Sukses Sidang Sripsi/Tesis” ; “Tips Menentukan Tema Karya Ilmiah/Skripsi/Thesis“