Beda kepala beda isi, begitupun juga dengan dosen pembimbing. Beda dosen beda pula karakternya. Nah kalo kalian kira-kira dapat tipe dosen pembimbing yang seperti apa ya?
Setelah daftar skripsi/tugas akhir ke prodi, biasanya kaprodi akan menunjuk dosen pembimbing. Kadang ada kaprodi yang suka nanya “mau pembimbing siapa?”, jangan sia-siakan kesempatan kalau kaprodi nanya seperti itu ya guys. Manfaatkanlah pertanyaan itu untuk request siapa dosen pembimbing yang kalian inginkan. Kalo kalian sudah nyebut nama dosen pembimbingnya, kaprodi lanjut kepertanyan berikutnya “Kenapa?”. Nah disini kalian bisa jelaskan alasanya. Jelaskan alasannya secara rasional, dan tentunya berkaitan antara tema yang kalian pilih dengan dosen pembimbing yang dipilih. Tapi kadang ada kaprodi yang langsung tunjuk nama dosen pembimbing kita. Kalo ini terjadi, tak apa guys, tak ada alasan untuk mundur, maju terus guys kalo tak mau jadi mahasiswa abadi. Siapapun dosen pembimbing kita pasti itu yang terbaik untuk kita kedepannya.
Setelah dapat dosen pembimbing, PR kita adalah bisa ngambil hati dosen pembimbing, biar jalanny mulus kaya di tol (tapi sekarang tol juga suka macet ya hihihi..tak apa guys). Nah ini dia 6 tipe dosen pembimbing yang sering dijumpai dalm penyusunan skripsi/thesis.
- Killer: Tipe dosen pembimbing killer yang seperti ini, aduhh..tau nama nya aja sudah kleyengan apalagi harus jadi patner buat nyandang gelar sarjana, terbayang hari-hari bimbingan akan terasa suram. Tapi tenang guys, tak ada masalah tanpa solusi, so ni dia solusi menghadapi dosen pembimbing yang killer:
- Kuatkan hati untuk menemui beliau, ke-killer-an beliau jangan dijadikan malas atau takut untuk bimbingan
- Lapangkan hati karna biasanya dosen tipe ini kata-katanya suka menusuk hati, tapi percaya beliau menginkan hasil yang optimal
- Perkaya pengetahuan kamu akan penelitian yang kamu lakukan
- Progress setiap kali bertemu untuk bimbingan
- Ikuti irama bimbingan beliau, artinya ikuti alur metode bimbingan beliau
- Perfectionist : Apakah tipe dosen pembimbing kalian termasuk tipe perfectionist?dosen pembimbing seperti ini sangat kecil kemungkinan untuk cepat mendapatkan ACC, karna dosen tipe perfectionist ini tidak menghendaki adanya kesalahan sedikitpun dari penyusunan skripsi/tugas akhir kalian, tapi keuntungannya dapat dosen tipe ini adalah waktu sidang skripsi/thesis, karna kalian akan diuntungkan dengan skripsi kalian yang 99% tidak ada kesalahan. So ini guys tipsnya buat menghadapi dosen pembimbing yang perfectionist,
- Read more & more, karna kalo tidak kamu Cuma bolak-balik buat bimbingan, waktu terus berjalan guys
- Kuatkan fisik, imbas dari kurang baca terhadap materi penelitian kamu, jadi butuh tenaga ekstra buat bolak balik perpus, bimbingan, perpus lagi
- Buka telinga lebar-lebar, perhatikan setiap saran dan kritik pembimbing kalian, catat apa saja yang pembimbing sarankan, jangan mengulang kesalahan yang sama. Jadi pas bimbingan berikutnya ada progress
- Sibuk: Biasanya tipe dosen pembimbing sibuk karna punya jabatan di kampus, kadang susah untuk ditemui, bahkan kalo sudah janjian suka mbatalin sepihak. Masih mending kalo ngabarin balik, kadang ada tipe dosen yang “masa bodo” yang penting mahasiswa nungguin dia aja. Nah kalo yang seperti ini waktu kalian akan habis untuk menunggu. Solusinya mengahadapi tipe dosen pembimbing sibuk yaitu:
- Atur jadwal bimbingan, kalau dosen sudah punya jadwal bimbingan, kalian tinggal ngikut saja, tapi kalo belum jangan sungkan untuk diskusi tentang jadwal bimbingan kalian.
- List jadwal kosong dosen pembimbing kamu, kalian bisa nanya sama sekretaris prodi
- Kemajuan setiap bimbingan, karna dosen pembimbing kamu sibuk, jadi jangan sia-siakan ketika bisa ketemu untuk bimbingan, progress dari skripsi kalian akan mempercepat kelulusan. So maksimalkan waktu saat bimbingan!
- Nyantai: Cenderung ngikut mahasiswa, jadi kalo kalian ga punya inisisatif untuk maju, jangan harap akan aman saat pendadaran. Solusi menghadapi dosen pembimbing yang nyatai
- Jangan “keblinger”, maksudnya jangan ikut-ikutan nyantai kaya dosen pembimbing kamu.
- Sharing sama teman, akan sangat membantu jika punya teman sharing, pilih teman sharing yang mendukung tentang penellitian kamu
- Jangan sungkan bertanya, jika ada yang tidak paham
- Rajin membaca, tentang materi penelitian kamu.
- Genit: Ada lho dosen pembimbing yang genit. Teman saya dulu mau konsultasi skripsi aja, bimbingannya minta sambil dinner, tapi temen saya gak mau. Nah, kalo kalian pas diposisi ini jangan sungkan untuk menolak, tapi tolaklah dengan cara yang santun, walau bagaimanapun beliau harus kita hormati. Muka cakep atau pas-pas-an ketemu dosen yang pembimbing genit, dua-duanya bakal kena imbas. Kalo cakep jelas ya dapat perlakuan istimewa diiringi modus-modus tertentu, kalo muka pas-pasan aduh, bakalan di asemin terus tu saat bimbingan hahaha…But,tenang guys ini solusinya kalo dosen pembimbing kamu rada-rada genit.
- Tetaplah santun dan hormat dengan beliau, walaubagaimanapun beliau yang menuntun jalannya penelitian kalian.
- Bagi Muka Cakep: Ajak teman saat bimbingan, kalo bisa bimbingannya barengan ama temen kamu yang dosen pembimbingnya sama. Jadi tidak memberi kesempatan beliau untuk berduaan sama kamu (cari aman guys)
- Bagi Muka Pas-pas-an: terkadang kehadiranmu malah membuat jenuh guys, so kalo mau bimbingan ajak teman yang mukanya cakep atau mahasiswa yang sesuai tipe dosen kalian biar “mood-nya” bagus. Intinya bawa teman yang cakep saat bimbingan.
- Plin-plan: Nah ini agak susah juga kalo dapat dosen pembimbing yang plin-plan. Kadang saat bimbingan hari ini minta A, bsok pas bimbingan berikutnya ganti “B”, udah diganti “B” suruh balik lagi ke “A”. Nah kalo sudah seperti ini kalian yang bingung, solusinya menghadapi dosen pembimbing plin-plan
- Perkaya otak kamu dengan materi penelitian kamu, jadi ketika dosen kamu mulai plin-plan kamu bisa menjelaskan secara rasional.
- Cari teman sharing, pilih teman diskusi yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
- Jangan kasih opsi, kecuali kalau kamu memang sudah mentok ga ada pilihan lagi.
- Jangan ragu bertanya pada dosen lain untuk diajak diskusi
Baca juga: “Tipe Dosen Penguji Skripsi/Tesis“, “Menentukan Tema Skripsi/Thesis yang Tepat“