Reliabilitas Instrument: Konsep dan Jenis

Diposting pada

Perhatikan ilustrasi reliabilitas berikut ini:

Reliabilitas

Jika titik-tik merah adalah jawaban responden dan lingkaran biru adalah instrument yang digunakan maka berdasarkan ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa jawaban responden mengumpul pada satu titik, sehingga bisa dikatakan jawaban responden konsisten atau tetap.

 

 

 

 

Reliabilitas berasal dari kata reliable yang berarti dapat dipercaya. Reliabilitas atau sering disebut dengan konsistensi, keajegan atau ketetapan. Contoh: sebuah meteran digunakan untuk mengukur panjang sebuah meja, baik dilakukan secara berulang-ulang, tenggang waktu yang berbeda menghasilkan ukuran yang sama atau tetap maka dapat dikatakan bahwa meteran tersebut reliable (dipercaya).

reliabilitas 1

Reliabilitas instrument merupakan keajegan (konsisten) atau ketetapan alat ukur dalam mengukur apa yang diukur. Ajeg atau tetap yang dimaksud tidak selalu sama/ ajeg skronya melainkan dapat berubah tetapai perubahannya konsisten. Contoh: Misalkan pada pengukuran mula-mula hasil A lebih tinggi dari B, maka jika diadakan pengukuran ulang, A tetap lebih tinggi dari B, inilah yang dimaksud dengan ajeg/tetap.

Batas minimal koefisien reliabilitas yang diterima menurut beberapa ahli berbeda, pada umumnya yang digunakan adalah 0,600 ada yang menggunakan 0,700, keduanya bisa digunakan asalkan jangan lupa cantumkan referensi yang digunakan.

External Reliability 

Pengujian External Reliability  dilakukan dengan dua cara, yaitu:

  1. Metode Bentuk Paralel (Equivalent Method)
  • Istrument parallel atau ekuivalen merupakan dua intrumen dengan tujuan, tingkat kesulitan dan susunan yang sama namun butirnya berbeda (kisi-kisi sama tetapi butir berbeda).
  • Diberikan dua kali pada responden yang sama
  • Contoh: misal Instrumen A dan Instrumen B; dikerjakan oleh responden yang sama dengan dua kali pengerjaan (Responden mengerjakan instrument A dan Instrumen B). Hasil jawaban responden dari kedua instrument tersebut selanjutnya dikorelasikan dengan menggunakan korelasi product moment. Nilai korelasi inilah yang selanjutnya disebut dengan koefisien reliabilitas menggunakan Equivalent Method.
  • Metode parallel ini seringkali digunakan pada instrument tes.

 

  1. Metode test berulang (test-retest)
  • Disebut juga dengan stabilitas instrument
  • Instrumen yang digunakan sama
  • Boleh diberikan pada kelompok yang sama (respondenya sama) ataupun berbeda
  • Waktu uji coba berbeda (selang waktu)
  • Contoh: Misal Instrumen A diujikan pada sekelompok siswa kelas B. Kemudian selang beberapa waktu kemudian Instrumen A tersebut diujikan kembali pada kelas B. Hasil dari pengujian pertama dan kedua selanjutnya dikorelasikan menggunakan korelasi product moment. Hasil korelasi ini yang disebut dengan koefisien relibilitas.

 

Internal Consistency 

  • Reliabilitas internal diperoleh dengan menganalisis data dari satu kali pengumpulan data (satu kali uji coba)
  • Instrumen diskrit (jawaban responden 1 dan 0 atau sering disebut dengan dikotomi) tingkat reliabilitas dapat dicari menggunakan metode belah dua (split-half method); Rumus Spearman-Brown; Rumus Flanagen; Rumus Rulon; KR-20; KR-21 dan Rumus Hyot.

Contoh: Uji Reliabilitas menggunakan KR-20

  • Instrumen non diskrit (penskoran bersifat gradual atau berjenjang: Contoh: instrumen nontes dengan skala likert dan instrumen tes untuk bentuk tes uraian) tingkat reliabilitas dapat menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Contoh: Uji reliabilitas untuk instrument berjenjang / gradual dengan Alpha Cronbach

 

Semoga bermanfaat ya guys,,Baca juga tentang “Uji Validitas” ya..

Happy Learning 🙂

Gambar Gravatar
sangat tertarik dalam bidang statistik & research, bisa diskusi/konsultasi kuliah,tugas akhir (TA, skripsi, tesis, disertasi) ngolahin data..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *