Uji Beda Sampel Bebas (Kasus dua Sampel Independent)

Diposting pada

Kapan kita dapat menggunakan uji beda sampel bebas sebagai teknik analisis data dalam penelitian kita? Yah..uji beda dapat digunaka ketika kalian ingin melihat suatu perbedaan/membandingkan variabel bebas dengan variabel terikat dengan variabel bebas yang kalian gunakan dapat dimaipulasi/dikontrol oleh peneliti itu sendiri seperti jenis penelitian eksperimental/komparatif/kausal komparatif.  Selain uji beda sampel berpasangan (one group design), ada juga uji beda sampel bebas/independent (two group design). Dikatakan sampel bebas karena sampel yang digunakan saling lepas atau dengan kata lain sampel dari dua kelompok yang berbeda

Cirinya: Ada dua grup/kelompok/kelas yang berbeda (Kontrol/tanpa perlakuan & Eksperiment/kelompok yang diberikan treatment/perlakuan); karena dari dua kelompok yang berbeda maka bisa n1 = n2 atau n1 ≠ n2

Desain: 

sampel independen

Teknik Pengumpulan data yang dapat digunakan: observasi, angket/kuasioner, tes

Teknik analisis Data Kasus 2-sample bebas: Pengujian hipotesis pada uji beda kasus 2-sample bebas untuk statistik parametrik dan nonparameterik berbeda. Pada statistik parameterik menggunakan t-test sedangkan pada statistik nonparameterik menggunakan U-MannWhitney.

rumus sampel independen

Contoh: Pengujian hipotesis pada kasus uji beda sampel bebas (kasus dua sampel independent)  untuk statistik parametrik

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab”

Ilustrasi Data;

Uji t sampel bebas

Hipotesis:

Ho: Tidak ada pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab

Ha: Ada pengaruh penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab

Statistik Uji:Uji-t

contoh uji t sampel bebas

Kriteria penolakan: Ho ditolak jika |t| > t tabel (tα,n1+n2-2)  (two tailed)

Kesimpulan: Dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka diperoleh nilai t tabel (tα,n1+n2-2) sebesar 1,960. Nilai statistik uji-t yang diperoleh lebih dari t tabel (3,366 > 1,960) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab. Nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol menunjukkan bahwa penggunaan Media Pembelajaran audio visual dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Arab

Baca: Uji independent sampel t-test dengan SPSS; Uji beda sampel berpasangan dengan SPSS

Happy Learning 🙂

 

 

 

Gambar Gravatar
sangat tertarik dalam bidang statistik & research, bisa diskusi/konsultasi kuliah,tugas akhir (TA, skripsi, tesis, disertasi) ngolahin data..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *