Analisis Korelasi dengan SPSS

Diposting pada

Salah satu alternatif lain dalam melakukan anlisis korelasi yaitu menggunakan bantuan software statistik seperti SPSS.  Jika analisis korelasi dengan Excel hanya untuk Korelasi Pearson saja, tetapi  Analisis Korelasi dengan SPSS memberikan alternatif pilihan jenis korelasi yang akan digunakan (pearson, spearman rank atau kendall-tau) tergantung jenis skala data yang akan digunakan.

Langkah-langkah Analisis Korelasi dengan SPSS sebagai berikut:

  1. Buka software SPSS
  2. Pada “Variabel View”, tuliskan nama variabelnya

koreslasi dengan spss 1

  1. Input data pada “Data View”, data sesuaikan dengan nama variabelnya.koreslasi dengan spss 2
  2. Pilih menu Analyse –> Correlate –> Bivariate, Sehingga muncul kotak dialog seperti  berikut:koreslasi dengan spss 3.jpg

Masukkan variableyang diinginkan pada kotak dialog “variables” dengan cara klik nama variable kemudian klik tanda panah, lakukan untuk semua variabel. Contoh: Pada kasus ini klik semua variabel lalu klik tanda panah, sehingga menjadi seperti berikut:

koreslasi dengan spss 4

  1. Pilih jenis korelasi yang akan digunakan, pearson, kendall tau atau Spearman. Pada kasus ini karena data yang digunakan pada masing-masing variable termasuk data interval, maka termasuk korelasi Pearson, sehingga aktifkan untuk “Pearson” selanjutnya OK

OUTPUT

koreslasi dengan spss 5

  • Nilai korelasi antara Minat (X1) dengan Prestasi (Y) sebesar 0,895 dengan nilai signifikansi p (p-value) sebesar 0,000
  • Nilai korelasi antara Keaktifan (X2) dengan Prestasi (Y) sebesar 0,901 dengan nilai signifikansi p (p-value) sebesar 0,000
  • Nilai korelasi antara Kedisiplinan (X3) dengan Prestasi (Y) sebesar 0,891 dengan nilai signifikansi p (p-value) sebesar 0,000

 

  • Pada dasarnya hasil output analisis korelasi dengan Excel dan analisis korelasi dengan SPSS sama, karna ada matrik korelasinya, yang membedakan yaitu jika analisis korelasi dengan SPSS menampilkan nilai signifiknasi p-value. Nilai ini yang tidak ada pada analisis korelasi dengan Excel. Karena dalam melakukan peggujian hipotesis bisa menggunakan nilai korelasi ataupun nilai signifikansinya. Keduanya pasti akan memberikan kesimpulan yang sama.
  • Setelah nilai korelasi sudah diperoleh selanjutnya bisa dilakukan pengujian hipotesis. Langkah-langkah pengujian hipotesis analisis korelasi dapat dibaca pada tulisan tentang analisis korelasional dan analisis korelasi pearson.

 

Mudah kan?yups..selain menggunakan Excel kalian bisa mencoba melakukan analisis korelasi dengan SPSS.

Baca “Analsis Korelasi Pearson Secara Manual

HappyLearning 🙂

Gambar Gravatar
sangat tertarik dalam bidang statistik & research, bisa diskusi/konsultasi kuliah,tugas akhir (TA, skripsi, tesis, disertasi) ngolahin data..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *